Sebut saja namanya Stingky. Aku mengenalnya lewat dunia maya. Pertama kali kukenal biasa aja. Kedua kalinya kudengar tutur katanya manis sekali. Ketiga kalinya aku mulai mengira Stingky itu humoris juga. Pertemuan keempat dan seterusnya aku mulai berpikir, “Aku mulai menyukainya!”

Aku baca setiap tulisannya. Aku klik like sebagai tanda aku menyukai tulisannya. Tulisannya renyah dan selalu membuatku tersenyum. Goresan penanya banyak sekali amanatnya. Dikemas dalam candaan, tapi dibalik semua itu ada banyak hikmah yang bisa dipetik. Semakin hari, membaca tulisanny semakin memotivasku untuk terus menulis. Kemarin, kutunggu tulisannya tak jua tayang. Kemanakah?

Kubaca kembali tulisan-tulisannya. Kutatap wajahnya. Aku sudah mulai memastikan. Stingky orang yang paling cocok. Dia pasti akan bisa mengubah hari-hariku. Semalam aku mulai memimpikannya. Pagi hari sebelum sarapan, Aku langsung membuka medsos mencari tulisannya. Hanya kudapatkan beberapa picturebahagia dengan caption “Satu Hari Bersama Istriku.” Hatiku meleleh sambil berbisik, “Maafkan Teh, gagal lagi mama mencari pasangan hidup buatmu!”